Nilai Akreditasi 84 B, Tapi Sayang Gedung Perpustakaan pun Tak PunyaSD
berprestasi sangat jarang ditemukan. Tapi apa pasal, jika prestasi
selangit namun fasilitas dan sarana prasarana minim bahkan nyaris tak
ada. Tentunya akan jadi kendala untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).
Dan ini terjadi di SD Negeri 01 Siremeng meski nilai akreditasinya cukup
memuaskan. Kenapa bisa demikian?
LAPORAN: EMBONG SRIYADI
Sebutannya
keren, SD Kampus. Ya karena di situ terdapat dua SD yang saling
berdampingan SD Negeri 01 Siremeng dan SD Negeri 02 Siremeng di
Kecamatan Pulosari. Namun jika dipandang dalam perkembangannya, SD
Negeri 02 Siremeng bisa dibilang sarat fasilitas untuk KBM (Kegiatan
Belajar Mengajar). Bukan berarti menyoal, tapi jika menilik kondisi SD
Negeri 01 Siremeng jauh dari fasilitas memadahi untuk KBM seperti gedung
perpustakaan pun belum dialokasikan disana. Bahkan salah satu ruang
kelas yang tak pantas untuk KBM terpaksa dikosongkan lantaran sudah
rusak alias tak laik untuk KBM.
“Semestinya sudah
waktunya semua fasilitas SD kami segera diwujudkan untuk KBM. Sekarang
saja untuk klas 2 KBM dilakukan siang hari giliran ruangan dengan klas
1. Ini kami lakukan karena ada rasa khawatir jika ruang kelas yang
rusak dipaksa untuk ditempati nanti tiba-tiba ambruk bagaimana? Ya
terpaksa ruang yang rusak kami manfaatkan untuk gudang dan dapur,”
tegas Kepala SD Negeri 01 Siremeng Ruswono Ama Pd di ruang kerjanya
seraya menambahkan satu unit komputer pentium 2 juga sudah tak bisa
dimanfaatkan lagi.
“Untungnya guru-guru pada
prihatin, beliau-beliau tanggap dan membawa laptop untuk membuat
laporan administrasi sekolah. Jika tidak berinisitif begitu bagaimana
pelaporan kami,” tambah dia. SD dengan jumlah siswa 144 ini terhitung
sekolah kurus tapi fantastisnya justru memperoleh nilai akreditasi 84 B
dari Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) Jawa Tengah.
“Jikalau
prestasi menjadi pijakan tentu saja kami sangat bangga dapat
memperoleh sarana dan prasarana yang selama ini belum ada seperti
gedung perpustakaan. Sungguh siswa-siswa sangat bermimpi ingin punya
gedung perpustakaan dengan segala fasilitas yang lengkap pula,” tambah
dia.
Ruswono dan segenap guru hanya berharap agar
dinas terkait tidak membanding-bandingkan dengan bahasa yang terkesan
klise seperti skala prioritas. Sebab, kebutuhan sarana sangat mendesak
untuk direalisasikan baik pembangunan fisik maupun sarana dan prasarana
yang lain. “Karena semua yang kami katakan memang belum ada sehingga
sangat besar harapan kami agar tahun 2012 bisa terlaksana semuanya.”
(*) (SUMBER:RADAR TEGAL)
0 komentar:
Posting Komentar