searchbox

Senin, 12 Desember 2011

Menilik Kondisi SD Negeri 01 Siremeng Desa Siremeng Kecamatan Pulosari

Nilai Akreditasi 84 B, Tapi Sayang Gedung Perpustakaan pun Tak PunyaSD berprestasi sangat  jarang ditemukan. Tapi apa pasal, jika prestasi selangit namun fasilitas dan sarana prasarana minim bahkan nyaris tak ada. Tentunya akan jadi kendala untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Dan ini terjadi di SD Negeri 01 Siremeng meski nilai akreditasinya cukup memuaskan. Kenapa bisa demikian?
LAPORAN: EMBONG SRIYADI
Sebutannya keren, SD Kampus. Ya karena di situ terdapat dua SD yang saling berdampingan SD Negeri 01 Siremeng  dan SD Negeri 02 Siremeng di Kecamatan Pulosari. Namun jika dipandang dalam perkembangannya, SD Negeri 02 Siremeng bisa dibilang sarat fasilitas untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Bukan berarti menyoal, tapi jika menilik kondisi SD Negeri 01 Siremeng jauh dari fasilitas memadahi untuk KBM seperti gedung perpustakaan pun belum dialokasikan disana. Bahkan salah satu ruang kelas yang tak pantas untuk KBM terpaksa dikosongkan lantaran sudah rusak alias tak laik untuk KBM.
“Semestinya sudah waktunya semua fasilitas SD kami segera diwujudkan untuk KBM. Sekarang saja untuk klas 2 KBM dilakukan siang hari giliran ruangan dengan klas 1. Ini kami lakukan karena ada rasa khawatir jika ruang kelas yang rusak dipaksa untuk ditempati nanti tiba-tiba ambruk bagaimana? Ya terpaksa ruang yang rusak kami manfaatkan untuk gudang dan dapur,” tegas Kepala SD Negeri 01 Siremeng Ruswono Ama Pd di ruang kerjanya seraya menambahkan satu unit komputer pentium 2 juga sudah tak bisa dimanfaatkan lagi.
“Untungnya guru-guru pada prihatin, beliau-beliau tanggap dan membawa laptop untuk membuat laporan administrasi sekolah. Jika tidak berinisitif begitu bagaimana pelaporan kami,” tambah dia. SD dengan jumlah siswa 144 ini terhitung sekolah kurus tapi fantastisnya justru memperoleh nilai akreditasi 84 B dari Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) Jawa Tengah.
“Jikalau prestasi menjadi pijakan tentu saja kami sangat bangga dapat memperoleh sarana dan prasarana yang selama ini belum ada seperti gedung perpustakaan. Sungguh siswa-siswa sangat bermimpi ingin punya gedung perpustakaan dengan segala fasilitas yang lengkap pula,” tambah dia.
Ruswono dan segenap guru hanya berharap agar dinas terkait tidak membanding-bandingkan dengan bahasa yang terkesan klise seperti skala prioritas. Sebab, kebutuhan sarana sangat mendesak untuk direalisasikan baik pembangunan fisik maupun sarana dan prasarana yang lain.  “Karena semua yang kami katakan memang belum ada sehingga sangat besar harapan kami agar tahun 2012 bisa terlaksana semuanya.” (*) (SUMBER:RADAR TEGAL)

0 komentar:

Posting Komentar